Meski hanya makanan tradisional namun Jenang Sinar 33
Kudus tak mau kalah. UKM yang satunya telah mengembangkan sayapnya hingga ke
pasar global meski di negeri sendiri Jenang kerap dipandang sebelah mata.
Jenang
33 ternyata makanan semacam dodol yang telah dibuat oleh 3 generasi dari
keluarga Hilmi. Usaha ini sudah berdiri sejak tahun 1910 an. Namun usaha
tersebut baru bisa menembus ke pasar internasional ketika dipegang oleh Hilmi
dalam sebuah naungan perusahaan yang bernama PT Mubarokfood Cipta Delicia.
Meski tak mudah bagi Hilmi harus melakukan usahanya hingga bisa diterima
di pasar global. Salah satu kesulitannya adalah saat harus merombak konsep
jenang yang selama ini sudah mendarah daging di UKMnya. Dirinya merombak jeneng
menjadi lebih modern, dan usahanya itu tak mulus karena tak semua karyawan mau
menerimanya terutama karyawan yang telah lama bekerja. Akhirnya dia pun
berhasil meyakinkan para karyawan yang bekerjanya sejak jenang masih UKM kecil.
Hasilnya kini Jenang 33 Kudus telah memiliki pasar di China, Taiwan, dan
Cinatown Amerika.
Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia bisa dibilang bertumbuh sangat pesat.
Meskipun krisis ekonomi pernah menghadang negeri ini. Ternyata UKM Indonesia
mampu bertahan bahkan saat ini telah ada UKM yang mampu menembus pasar global.
Di
pertengahan 2016, jumlah UMKM di
Indonesia kini telah mencapai 57,9 juta. Menurut Deputi
Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, I
Wayan Dipta jumlah tersebut sudah sangat potensial untuk bisa go internasional.
Pemerintah
sendiri kini sedang mendorong penuh agar para UKM tersebut bisa go
internasional. Salah satu caranya dengan mengajarkan mereka menggunakan
internet yang menjadi salah satu cara memudahkan pemasaran hingga ke pasar
internasional.
Bersama
dengan PT Pos Indonesia, kini pemerintah sedang meyiapkan rumusan kebijakan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pemasaran dan jaringan usaha UKM.
Dengan memperluas jaringan ini diharapkan UKM yang belum merambah ke
market place bisa bertambah. Sehingga memudahkan mereka untuk mempromosikan
usaha mereka.
Tak
hanya itu pemerintah pun memudahkan para UKM untuk membantu pembuatan sertifikat
halal MUI, hak Cipta, SNI dan lainnya. Usaha tersebut tak lain untuk memudahkan
mereka untuk bisa menembus ke pasar global. Karena jika ingin menembus ke pasar
global, syaratnya bukan hanya produknya yang berkualitas namun juga telah
memiliki perizinian-perizinan tersebut.
UKM
yang didorong untuk maju ke taraf internasional beragam. Mulai dari kerajinan,
fashion, kuliner hingga hasil pertanian. Namun yang lebih disukai oleh orang
luar negeri adalah kerajinan dan fashion . Meskipun kerajinan dan fashion yang
menjadi favorit mereka namun ada juga UKM yang bergerak di sektor lain yang
memiliki daya tarik di pasar global.
Bahkan
UKM tersebut telah dinilai layak menjadi UKM percontohan karena telah mampu
menjajaki pasar internasional. Karena bukan hanya berhasil meningkatkan
perekonomian negeri namun juga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah
internasional.
Sumber :
https://www.margopost.com/jenang-sinar-33-kudus-ukm-indonesia-yang-tembus-pasar-global/